Sabtu, 18 Februari 2012

CAPER: TSU-ku sayang TSU-ku malang


Jum'at 11 Februari 2011

“Ya, aq kasih bis baru bisnya yang scorpion king ada sandaran kaki”

Begitulah sms yang aku terima siang itu dari mas Purnomo, agen TSU Pulogadung. Setelah sebelumnya aku kabari bahwa sore itu aku mau pulang ke Tuban ikut TSU.

“Alhamdulillah mas akhirnya dapet juga, sudah lama aku incer armada yang satu ini. Kalo ada aku minta seat didepan ya mas”  Begitu sms balasanku

Beberapa waktu sebelumnya aku diiming-ngi oleh Pak camat BMC Muria Raya alias mas Anis Fuad, bahwa dia sudah terlebih dahulu mem-perawani armada SCORPION KING dalam turing merah putihnya bersama Pak Bupati BMC Muria Raya alias mas ferdy dalam rangka membela timnas merah putih yang berlaga di final piala AFF. Kali ini akhirnya aku dapat momen untuk mencobanya.

Armada TSU yang satu ini bisa dibilang cukup spesial. Mengusung body terbaru keluaran karoseri tentrem SCORPION KING pintu tengah dibangun diatas chassis Hino RK8 R260. Interiornya cukup menawan, dibenami 2 LCD TV besar di depan dan tengah serta LCD TV kecil2 disamping kiri kanan.

Sedikit keluar pakem dari armada TSU yang lain yang diisi 38 seat, “the special one” ini hanya diisi 28 seat + legrest bonus selimut. Dengan jok Hai versi terbaru, kotak sampah kecil dibelakang sandaran sudah diganti dengan tempat air mineral 600ml, lebih fungsional. Konfigurasi seat kanan 8 baris dan kiri 6 baris total 28 seat + smoking room dibelakang.

28 Seat

Selesai sholat Jum’at akupun segera bersiap-siap, sambil menunggu jam mesin absensi menunjukkan pukul 14.00WIB agar potongan absensiku gak banyak hehe.. Jam kerja ditempatku berakhir pukul 16.00WIB dan kalau harus menuggu pasti tidak akan nutut sampai pulogadung sebelum armada TSU berangkat. Setelah selesai absen aku bergegas menuju halte busway Pluit Village a.k.a Mega Mall pluit.

Armada koridor 9 yang aku naiki saat itu adalah armada bantuan dari koridor 1 Blok-M Kota dengan mesin Hino RG berbusana genesia New Armada. Singkat kata aku sampai di halte busway grogol dan harus berpindah ke koridor3. Antrian panumpang di halte ini sangat panjang. Kurang lebih 15 menit mengantri akhirnya berhasil diangkut juga.
“Udah sampe mana bos?” Ada sms masuk dari agen yang menanyakan posisiku saat itu yang baru sampai di halte pasar senen. Kuberitahukan posisiku dan kutanyakan apakah bisnya udah mau berangkat.

“Iya ini kurang 4 orang lagi, bisnya cepet penuh soale cuman 28 seat” begitulah balasan sms yang kudapat.
Akhirnya jam 15.50WIB aku sampai di Pulogadung, dan terlihat dari kejauhan si SCORPION KING sudah ada di mulut pintu keluar bersiap untuk take off. Setelah mengurus tiket dan menukarnya dengan 3 lembar uang berwarna biru dan 1 lembar kembalian berwarna merah akupun segera naik untuk duduk di singgasana nomor 3. Ternyata disitu sudah ditempati mbak2 yang akhirnya dia pindah ke bangku CD.

TAKE OFF
Tepat pukul 16.00WIB bis diberangkatkan, dengan driver pertama yaitu pak Juned. Ternyata keberangkatan bis bernopol K1505AM ini menunggu kedatanganku, jadi gak enak hehee.. Akupun meminta maaf karena terlambat. Tidak seperti biasanya yang berangkat sekitar jam 5an sore. “Maklum bis anyar mas, tur isine mung 28 seat dadi yo cepet penuh alhamdulillah laris manis mas” Sahut mbak2 agen yang mengawal sampai menjelang pintu tol Cakung sambil membagikan snack.

Saat itu semua seat terisi penuh, bangku CD dan CB juga ada penghuninya. Hingga memaksa kenek menggelar kardus selonjoran dilorong tenggah. Memasuki tol Cikampek pak Juned relatif stabil memacu bis bertenaga 260HP ini, cukup di kisaran 80-90 kpj saja.

Keesokannya sempat dikabari oleh mas Fanani Gandie bahwa sempat berpapasan dengan armada yang aku naiki  ini di tol Cikampek sepulang dari kunjungan di pabrik Hino bersama rombongan BMC. Keluar tol Cikampek langsung dihadang kepadatan kendaraan hingga pertigaan jomin. Kondisi lalu lintas lumayan ramai lancar. 18.10WIB bis memasuki RM Tamansari Pamanukan untuk memberikan kesempatan kepada penumpangnya untuk mengisi amunisi dengan merogoh koceknya sendiri sendiri (kalau dari barat TSU tidak menyediakan service makan, hanya dari arah Tuban yang ada service makannya di RM Kotasari Gringsing)

Selesai sholat & makan aku keliling2 sebentar untuk melihat2 armada yang saat itu ada di Tamansari. Kupandangi juga TSU-ku yang  begitu menawan. Yang menarik juga adalah lampu kabin yang full LED, warna bisa berubah2 bisa biru bisa kuning. Di lantai kabin memanjang dari depan ke belakang juga disediakan lampu led untuk memudahkan penumpang menuju pintu keluar.

Glow in the dark

Setelah beristirahat kurang lebih 40 menit bis kembali diberangkatkan, driver tengah kali ini adalah pak Kusnadi. Sudah lumayan lama aku tidak bersua dengan bapak yang satu ini. Terakhir bareng sekitar 1 tahun lalu pas beliau bawa hino RG livery gajah, waktu itu beliau sempat bercerita tentang suka dukanya menjadi pengemudi bus dan kebanggaannya bisa menyekolahkan anak2nya hingga sarjana. Ada kebanggaan tersendiri ketika pulang ke rumah dan melihat foto2 anaknya waktu di wisuda terpampang didinding rumah, ujarnya waktu itu.

SLEEPING BEAUTY
Mungkin tak banyak aksi blong-blongan yang bisa aku ceritakan, setelah siang harinya capek kerja saat itu aku mengambil posisi wenak untuk tidur. Belum lama aku memejamkan mata, lampu kabin berkedip2. Dinyalakan dimatikan beberapa kali oleh pak kus, aku masih belum mengerti kira2 apa maksudnya. Sampai akhirnya kenek menuju ke depan dan aku baru ngeh itu adalah kode untuk memanggilnya.

Ternyata mbak2 yang duduk dibangku CD sedang tidak enak badan dan menggigil kedinginan. Kenek kemudian menuju kebelakang dan mengambil 2 buah selimut untuknya. Sejurus kemudian penumpang laki-laki disebelahku menawarkan untuk tukar posisi, dan akhirnya mbak2 tadi duduk di sebelahku.

Setelah proses tukar menukar posisi selesai akupun melanjutkan tidur2 ayamku. Terbangun sejenak sesaat sebelum masuk ruas tol palimanan-kanci. Terbangun lagi ketika keluar to kanci, sempat kutanyakan ke pak Kus kenapa gak lewat tol Pejagan takutnya macet di pasar gebang ada pembangunan flyover. “Pengen nyoba lewat bawah mas” jawabnya
Benar saja, setelah beberapa kilometer berjalan didepan terlihat antrian kendaraan yang berjalan merayap. Setelah antri beberapa menit saat berjalan berdampingan dengan truk, kenek truk tsb memberi saran untuk kembali saja lewat tol pejagan. Akhirnya diputuskan untuk memutar balik dan lewat tol pejagan. Aku pun melanjutkan tidurku zzzzz….
Terbangun lagi disekitar Pekalongan ketika ada seorang penumpang yang meminta ke pak Kus berhenti sejenak di pom bensin untuk keperluan buang air besar. Ternyata bapak yang satu ini cukup sabar melayani kebutuhan2 para penumpangnya.

TSU-ku SAYANG TSU-ku MALANG
Selepas Pekalongan aku benar2 tidur pulas. Sampai sayup2 terdengar teriakan kenek “matahari-matahari” aku pun terbangun sejenak melihat2 sekeliling ternyata sudah sampai Kudus. Lingkar kemudi sudah dipegang driver pinggir lagi. Aku terbangun saat mendengar kumandang adzan subuh sekitar jam 4 lebih, ternyata sedang berhenti menurunkan penumpang di pertigaan masjid Lasem.

Hmmm… lumayan juga subuh2 udh sampai Lasem batinku, biasanya jam 6an baru nyampe sini. Bispun terus melaju menuju ke tujuan akhir yaitu Tuban kota. Aku lihat ke belakang penumpang tinggal sekitar 7-8 orang tujuan Tuban.
Kurang lebih 2 jam perjalanan dari Lasem, akhirnya sampai juga di gapura masuk kota Tuban . Akupun segera bersiap2 mengemasi barang2 begitu juga penumpang yang lain, karena sebentar lagi sampai tujuan akhir.

Sesaat sebelum melintas didepan RM Tamansari Tuban pak Juned ngeblong konvoi truk, tercatat 1 truk elf dan 1 truk kontainer yang di blong. Sempat juga kulihat di RM tersebut ada 2 armada PK dan 1 Lorena yang sedang berhenti untuk kontrol penumpang.

Selesai menunaikan “hajat” ngeblong, pak Juned kembali mengarahkan kemudinya kekiri masuk ke sela2 konvoi truk yang lumayan panjang, karena dari arah berlawanan ada truk trailer Fuso. Sejurus kemudian aku merasakan sesuatu bakal terjadi karena si SCORPION KING belum sepenuhnya masuk jalur kiri, sebagian body tengah ke belakang masih sedikit melewati marka jalan yang putus2. Truk Fuso dari arah berlawanan pun semakin dekat dan tetap kekeuh di jalurnya tanpa mau geser sedikitpun ke kiri. Padahal jalan lumayan lebar dan sebelah kirinya kosong melompong.

Aku yang saat itu duduk di seat nomor 4 secara refleks meloncat kekiri sambil berteriak awas pak. Dan akhirnya BRAAAAAKK…..!!!! benturan pun terjadi. Guncangan tidak begitu terasa, tetapi suara benturan cukup keras.
Terlihat kaca samping yang sebelumnya tadi sempat aku sandari sedikit tergores tetapi tidak sampai pecah. Awalnya aku mengira cuman baret bodynya saja, tetapi begitu turun kaget melihat kerusakan yang terjadi cukup parah.

Scorpion King terluka

Ban belakang kanan sebelah luar meledak dan terlepas karena benturan

Velg peang terkena benturan

Alhamdulillah semua penumpang selamat. Truk yang menyerempet juga berhenti sekitar 150 meter di belakang. Kulihat dari kejauhan lumayan parah juga rusaknya, sisi pintu sebelah kanan ringsek ke belakang. Dan belakangan kuketahui juga bahwa tie-rod rodanya bengkok.

Adu argumenpun terjadi. “Sampean yang salah sudah makan jalurku” ujar sopir truk yang berperawakan kekar dan berambut ikal gondrong. Pak Juned pun menimpali bahwa seharusnya sopir truk tsb punya toleransi dengan geser sedikit ke arah kiri karena jalan lebar dan kosong. Lagipula garis marka jalan juga putus-putus. Sopir truk tetap ngeyel bahwa dia yang benar, sambil terus ngomel dan menelepon seseorang. Beberapa penumpang akhirnya ikut panas dan beradu argumen. Sebenarnya kejadian ini bisa dihindari andaikata dia ada toleransi dengan sedikit menggeser truknya kekiri, 50 senti saja aku kira sudah cukup.

Diajak damai nggak mau malah pinginnya urusan sama polisi saja. “Ora sudi aku ganti rugi, wes urusan polisi wae” begitu ucap sopir truk waktu itu. Beberapa saat kemudian polisi datang, mungkin ada pengendara yang melintas dan melihat kejadian ini kemudian melapor ke polisi.

Akupun jadi mengingat – ingat kejadian kecelakaan bis pariwisata PO Medali Mas VS Truk pengangkut semen milik Varia usaha yang terjadi di tuban juga. Dimana pada kejadian tersebut memakan korban jiwa cukup banyak pada penumpang bis. Sisi kanan bis terkoyak dari depan sampai belakang.

Terkoyak

Terlepas dari musibah yang dialami, aku masih banyak mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang masih melindungiku. Bilamana benturan bergeser beberapa senti saja mungkin kejadian parah seperti yang dialami PO Medali Mas bisa saja terjadi pada TSU-ku ini.

Alhamdulillah, bagian muka masih utuh

Aku kemudian menelefon istriku untuk minta dijemput di TKP, yang berjarak kurang lebih 2Km dari rumah. Alhamdulillah aku masih bisa berkumpul dengan keluarga kecilku dirumah.

Salam,
by dedy_iceman

disadur dari milist bmc bismania@yahoogroups.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar